Pengertian Stop Loss Pada Forex dan Cara Mengaturnya
Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi kerugian dalam trading forex, yaitu stop loss, kurangi kerugian dan hedge. Menurut sumber trading forex, kali ini kami akan mengulas salah satunya, atau stop loss. Bukan hanya berarti menghentikan kerugian, tetapi juga akan dibahas bagaimana cara memperbaikinya.
Definisi Stop Loss
Definisi Stop loss adalah nilai batas harga terendah yang dapat ditentukan oleh trader untuk membatasi kerugian. Jadi di dalam sistem, Anda sebagai trader akan menetapkan stop loss ke nilai tertentu. Saat pergerakan harga mata uang menyentuh nilai tersebut, maka sistem akan otomatis menutup order atau posisi.
Beberapa trader justru merasa tidak nyaman menggunakan stop loss. Mereka lebih suka menggunakan pengurangan kerugian atau lindung nilai. Menurut mereka, stop loss bisa diartikan bahwa trader telah menerima kerugian yang telah terjadi. Namun meski banyak trader yang menghindari penggunaan stop loss, nyatanya kita tidak bisa begitu saja mengecualikan stop loss. Karena ada trader yang memilih menggunakan stop loss berdasarkan strategi tradingnya.
Manajemen risiko di Forex
Seperti pekerjaan lain, perdagangan forex juga memiliki risiko. Risiko dalam perdagangan valas juga cukup tinggi, dibandingkan instrumen pasar keuangan lainnya. Meskipun seorang pedagang sekarang dapat membuka akun dan memulai perdagangan dengan modal hanya $ 10, berharap mendapat untung dari perdagangan kecil seperti ini tampaknya sangat sulit. Oleh karena itu, menyediakan dana atau modal yang cukup merupakan salah satu hal yang harus Anda penuhi jika memang ingin berkembang dan sukses dalam trading forex.
Semakin banyak modal yang Anda gunakan dalam trading, semakin besar pula keuntungan dan risiko yang akan Anda hadapi. Keuntungan dan risiko dalam perdagangan biasanya saling terkait.
Perhitungan maksimum di Stop Loss
Menggunakan stop loss dalam perdagangan forex dapat dilakukan dengan 3 cara, sebagai berikut:
Stop Loss Manual
Cara ini dilakukan secara manual dimana trader harus menutup posisi tradingnya di platform trading. Oleh karena itu untuk metode ini, trader harus memiliki kedisiplinan dan kewaspadaan yang tinggi. Karena begitu Anda terganggu, Anda akan menderita lebih banyak kerugian.
Misalnya, Anda memperdagangkan GBP / JPY pada 1,3000, jadi rencanakan untuk menutup saat harga bergerak ke 1,3060 (untung 60 poin) atau saat harga turun ke 1,275 (kehilangan 25 poin). Sayangnya saat harga turun, Anda tidak berada di depan komputer dan baru menyadarinya saat harga sudah berada di 1.2900 (kehilangan 100 poin). Dari sini terlihat bahwa kelalaian Anda membuat kerugian yang seharusnya 25 poin menjadi 100 poin.
Stop Loss Otomatis
Cara ini lebih sederhana dari yang pertama karena posisi perdagangan akan ditutup secara otomatis berdasarkan harga yang Anda buat. Fitur stop loss otomatis ini biasanya dapat ditempatkan di semua platform perdagangan. Menggunakan fitur ini membuat Anda lebih tenang dalam berdagang dan meminimalkan kerugian. Kemudian Anda dapat mengatur batas kerugian maksimum yang Anda bisa dalam perdagangan menggunakan fitur ini.
Berhenti Mengikuti
Selain fungsi stop loss otomatis, Anda juga bisa menemukan fungsi trailing stop untuk mengurangi kerugian. Tidak seperti stop loss yang memaksa Anda untuk menutup posisi dalam keadaan rugi, trailing stop dapat membantu Anda menghasilkan profit meskipun harga bergerak ke arah yang tidak terduga.
Jadi misalkan Anda membeli EUR / USD pada 1,3000 dan menetapkan lag pada 25 poin. Kemudian, saat harga naik ke 1.3026, trailing stop akan secara aktif menaikkan stop loss ke 1.3001. Di sisi lain, saat harga turun ke 1.2975, stop loss akan bergerak ke 1.2950.